MANAJEMEN
QALBU
OLEH : Marlia Dwi Puji Astuti ,M.Pd. M.M
Dalam era globalisasi kehidupan manusia tertuju pada satu pusat peredaran yang sama, materi telah menjadi tujuan utama bagi kehidupan manusia. Paradigma yang telah kokoh terbangun bahwa kebahagian tidak akan tercapai tanpa materi, oleh sebab itu kompetisi kehidupan hanya menuju satu arah yaitu pencapaian materi yang sebanyak-banyaknya. Usaha yang gigih dalam perburuan materi ternyata menemukan semua yang telah diinginkan, materi yang diagung-agungkan menjadi kunci kebahagiaan telah ada didalam genggaman.
Tapi
kian waktu berlalu paradigma yang selama ini telah indah melekat dalam pikiran
itu tidak menjadi kenyataan, materi yang melimpah dalam genggaman tidak membawa
kepada kebahagiaan, malah sebaliknya memberi rasa kehampaan. Lantas dalam
menjalani kehampaan hidup itu, pikiran selalu mencari dan mencari apakah kunci
yang paling tepat dalam menggapai kebahagiaan. Kebahagian, inilah yang
sebenarnya tujuan akhir dari perjalanan hidup manusia, tapi tidak sedikit
manusia yang tidak mengerti apa sebenarnya kunci dari kebahagiaan itu.
Kebahagiaan yang hakiki adalah
saat kita bisa hidup selalu dalam pengawasan Allah. Tidak ada kebahagiaan lain
yang bisa menandingi kebahagiaan kedekatan seorang hamba kepada Rab-nya. Maka
sepatutnyalah kita untuk mencari jalan yang bisa membawa kita kepada kedekatan
kepada Allah. Serta memberi tahukan bahwa jalan menuju kepada Allah dengan satu
konsep yaitu Manajemen Qalbu.
Kajian
ini berangkat dari permasalahan; Pertama, apa konsep manajemen qalbu? Kedua,
bagaimana proses manajemen qalbu? Permasalahan ini akan dikaji sehingga
mendapat gambaran yang terang tentang konsep manajemen qalbu ini.
Hasil
dari pengkajian ini dapat disimpulkan sebenarnya konsep manajemen qalbu
tidaklah hal yang baru dalam Islam, dari ayat-ayat al-Quran dan hadits Rasul
kemudian diberi interpretasi yang sesuai dengan keadaan masyarakat pada masa
ini.
Pelajaran
yang sangat berharga untuk untuk kita semua mempelajari kajian keagamaan, bagaimana
memberi interpretasi baru terhadap ilmu-ilmu yang kita pelajari dan membawanya
kepada pemecahan permasalahan-permasalahan yang ada pada masa ini. Sehingga
ilmu agama itu selalu menjadi rahmatan lil’alamin.
Kata
qalbu berasal dari bahasa Arab, dari
akar kata ‘qalaba – yaqilibu – qalban yang artinya membalikan, memalingkan, menjadi yang diatas ke bawah
yang keluar.
Dalam sabda rasullah yang artinya
“Dikatakan kepada Abu Muawiyah dari ‘Amas dari Abi Sufyan dari Anas berkata :
Rasullah sering berkata:”Wahai (Allah )yang membolak – balikankan
hati,teguhkanlah hatikaku diatas agamamu. “Dalam bahasa Indonesia ,qalbu di
gunakan untuk menyebutkan hati,baik dalam fisik maupun secara maknawi.Tetapi
dalam bahasa Arab Qalbu digunakan untuk menyebutkan hal seperti jantung
,isi,akal,semangat keberanian.
Dengan
kemurnian dan kesalehannya,serta kemampuan untuk memahami segala
sesuatu.Menurut imam Ghazali qalbu itu dikatakan secara umum dengan dua arti,
pertama arti daging yang berbuah shanaubar yang dietakkan sebelah kiri dari
dada.yaitu daging khusus,dan didalamnya ada lobang,dan didalam lobang itu ada
darah yang menjadi ruh dan tambang. Kedua Qalbu dengan arti sesuatu yang
halus,rabbaniyah.Dialah yang diajak bicara ,yang disiksa,yang dicela dan di
tuntut.Dan qalbu yang halus itu mempunyai kaitan dengan qalbu jasmani ,dan akal
kebanyakan makhluk nya.
1. Apa itu Manajemen Qalbu ?
2. Bagaimana
proses Manajemen Qalbu?
Pengertian
Manajemen Qalbu Manajemen Qalbu secara etimologi berasal dari kata manajemen
dan qalbu. Kata “manajemen” secara sederhana berarti pengelolaan. Artinya,
sekecil apapun potensi yang ada apabila dikelola dengan tepat, akan dapat
terbaca, tergali, tertata, dan berkembang secara optimal. Adapun “qalbu” adalah
hati nurani atau lubuk hati yang paling dalam, merupakan sarana terpenting yang
telah dikaruniakan oleh Allah kepada manusia. Qalbu adalah tempat bersemayamnya
niat, yakni yang menentukan nilai perbuatan seseorang; Berharga atau sia-sia,
mulia atau nista. Niat selanjutnya diproses oleh pikiran agar bisa
direalisasikan dengan efektif dan efisien oleh anggota tubuh dalam bentuk
perbuatan. Di dalam qolbu ini ada yang disebut potensi.
Dalam diri manusia yang
terpenting ternyata bukanlah kecerdasan saja ,tapi yang membimbing cerdasnya otak menjadi
benar,yang membimbing kuatnya fisik menjadi benar,disitulah fungsi qalbu.Oleh
karenanya menjadi cerdas belum tentu mulia.kecuali kecerdasannya di palai untuk
kebenaran. Menjadi kuat belum tentu mulia,keciuali kekuatannya dijalan yang
benar .
Qalbu mempunyai potensi
yang negatif dan potensi yang positif .Allah telah menyiapkan keduanya dengan
adil. Dan disinilahlah pentingnya fungsi Manajemen . Sebuah sistem yang baik, dengan pengelolaan yang baik, sekecil apapun potensi yang
dimiliki, Insyah
allah akan membuahkan hasil yang optimal.
Qalbu
adalah hati yang menerangkan tentang perasaan yang paling menonjol yang Allah berikan kepada
manusia adalah akal. Tapi dalam kenyataannya akal tidaklah selalu benar, maka
timbul pertanyaan apa yang bisa mengatur akal supaya benar? Jawabannya adalah
qalbu, jawaban ini bisa ditemui dalam hadits Nabi : “Ketahuilah di dalam jasad
ada segumpal mudghah.
Bila ia
sehat, sehatlah seluruhnya. Bila ia rusak, rusaklah semuanya. Ketahuilah bahwa
itu adalah hati. produktif, dan mubaligh yang mempunyai gaya penyampaian yang
bisa diresapi oleh semua kalangan. Dan yang tak kalah pentingnya adalah beliau
seorang pengusaha sukses dengan beberapa unit usaha yang dikelolanya Dalam
bukunya “Ghaurul Umur” Imam Turmudzi men
Pertama,
daging yang terdapat dalam dada sebelah kiri dan didalam rongganya berisi darah
hitam. Ia adalah sumber roh dan tempat tinggalnya. Daging berbentuk ini
terdapat juga pada hewan dan orang mati Kedua, bisikan rabbaniyah ruhaniyah
yang mempunyai suatu hubungan dengan daging ini. Bisikan inilah yang mengenal
Allah dan memahami apa yang tak dapat dijangkau oleh khayalan dan angan-angan,
dan itulah hakikat manusia dan dialah yang diseru. Memang pembahasan qalbu ini
telah ada sejak ulama salaf seperti yang dapat dilihat diatas, tapi dari sekian
banyak tidak ada satu ulama pun yang meletakkan dasar utama pembahasannya
qalbu, pembahasan qalbu hanya bagian dari pembahasan menjadikan qalbu pusat
pembahasannya. Baginya pelajaran paling penting itu adalah mempelajari qalbu.
Lihatlah tuturannya tentang qalbu dalam buku Jagalah Hati Step By Step
Manajemen Qalbu yang menyatakan bahwa qalbu adalah dari hati nurani atau lubuk
hati paling dalam, yang merupakan sarana terpenting yang telah dikaruniakan
Allah kepada manusia. Hati adalah tempat bersemayamnya niat, yakni yang
menentukan nilai perbuatan seseorang; berharga ataukah sia-sia, mulia atau
nista. Niat ini selanjutnya diproses oleh akal pikiran agar bisa direalisasikan
dengan oleh anggota tubuh dalam bentuk perbuatan. Jagalah hati Tidak ada yang
baru mengenai qalbu.
Ada beberapa hal yang
bisa kita ambil dalam menata hati agar tetap terjaga :
1. Muhasabah
( intropeksi diri dan koreksi diri )
2. Menjauhkan
diri dari sifat iri ,dengki dan ambisi
3. Menjauhkan
diri dari sifat amarah dan keras hati
4. Menumbuhkan
sifat pemaaf
5. Husnuzon(
berprasangka baik )
6. Menumbuhkan
sikap ikhlas
Cara
mengobati Hati yang keras adalah sebagai berikut:
1. Selalu
ingat Allah dengan lidah dan hatinya
2. Memperbanyaj
membaca Al- Quran
3. Selalu
mengerjakan sholat tepat pada waktunya
4. Menghadiri
majlis para ulama
5. Berhati-
hati untuk tidak berbicara banyak
6. Memperbanyak
istigfar dan berzikir
7. Memperbanyak
berdoa ( memohon sungguh- sungguh meredhkan diri kepada Allah ) sebab doa merupakan penyambung
kepada allah .
Prinsip
manajemen qalbu adalah bagaimana mengelola qalbu supaya potensi positifnya bisa
berkembang maksimal mengiringi kemampuan berpikir.
0 Komentar