Mengatasi Kegalauan Hati
Jum’at, tanggal 20 Oktober 2023.
Materi ”Mengatasi
Kegalauan Hati”.
Pada usia peserta didik putri kelas IV, V, dan VI,
biasanya masa-masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Banyak
sekali yang sudah mengalami masa pubertas. Biasanya saat masa pubertas itu anak
–anak akan merasa kecemasan atau merasa gelisah dengan banyaknya perubahan
dalam diri mereka, baik perubahan secara fisik ataupun hormonalnya. Dengan
bahasa gaulnya dalam dunia anak-anak remaja perasaan itu sering disebut dengan
nama ”galau”.
Tips
Mengatasi Kegalauan Hati
Galau adalah suasana hati yang tidak menyenangkan,
seperti perasaan cemas, khawatir, bingung, takut, gelisah, labil dan lain-lain.
Berikut beberapa langkah untuk mengatasi kegalauan hati
yaitu:
1. Berdzikir dan sabar, dengan berdzikir/mengingat Allah
maka akan menentramkan hati kita
2. Membaca Al-Qur’an, galau pada intinya adalah salah satu
penyakit hati, maka jika sakit harus diobati, obatnya adalah dengan membaca
Al-Qur’an, supaya hati menjadi tenang. Karena Al-Qur’an merupakan obat.
3. Banyak mendekatkan diri kepada Allah, melakukan hal- hal
yang diperintahkan oleh Allah dan memohon perlindungan kepada-Nya.
4. Jangan mengadu kepada manusia, biasanya mencari teman
untuk curhat, mungkin saja bisa sedikit meringankan di hati, tapi sebenarnya
itu belum menyelesaikan permasalahan di hati. Kita harus mencari orang yang
tepat, jika curhat kepada orang yang tidak tepat, maka malah terjadi
miskonsepsi dan solusi yang kurang syar’i, maka tidak ada tempat mengadu yang
lebih baik selain hanya kepada Allah. Pada waktu setelah sholat adalah waktu
yang tepat untuk kita mengadu semua permasalahan kita.
5. Sholat, jika merasa bimbang/kebingungan atau sedang
merasa berada di persimpangan, maka kita sholat istikharah, mohon petunjuk
kepada Allah. Kita harus berpositif thinking kepada Allah, pasti Allah akan
memberi solusinya.
6. Berpikir positif dan menyibukan diri dengan hal-hal
positif, berkumpul dengan orang-orang yang baik, maka akan berpengaruh baik
juga kepada diri kita, begitupun sebaliknya.
7. Tawakal atau berserah diri, meyerahkan semuanya kepada
Allah, kadang perencanaam yang menurut kita sudah oke, sudah bagus, sudah
sempurna, tapi belum tentu baik dimata Allah, Allah lebih tahu mana yang terbaik
untuk kita. Kita harus yakin dibalik masalah yang dihadapi akan ada hikmah yang
kita dapatkan.
Perasaan galau itu pada dasarnya adalah manusiawi, cara
menyikapinya kita sebagai muslimah tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan
dan jangan didramatisir, kembalikan hanya kepada Allah.
By: Cucu Cantika, S.Pd
Editor: Endang Dwi Mulyani, S.Pd
0 Komentar